Gereja Kristen Protestan Simalungun
Resort Cikoko
Sejarah GKPS Jemaat Cikoko
A. Tahun-Tahun Permulaan
Setelah diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia, Suku Simalungun melihat kepulauan Nusantara ini merupakan suatu bagian yang utuh dalam satu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena merasa turut memiliki seperti saudara saudaranya di pulau lain, maka penduduk atau orang-orang Simalungun ingin tahu apa dan bagaimana sebenarnya kalau tinggal di luar wilayah Simalungun. Itulah salah satu sebab yang mendorong mereka meninggalkan daerah Simalungun di Sumatera Utara. Mereka pergi kedaerah-daerah lain di nusantara ini terutama pulau Jawa. Dimanapun mereka berada di situ mereka membentuk persekutuan orang-orang Simalungun yang kemudian menjadi cikal bakal tumbuhnya Jemaat-Jemaat GKPS di Jakarta-Jawa, Jambi, Bandar Lampung dan Kalimantan. Hingga tahun 1950-an warga Simalungun di Jakarta yang jumlahnya masih sedikit, pada umumnya mendaftarkan diri sebagai anggota jemaat di Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kernolong
Kehadiran orang-orang Simalungun di Pulau Jawa tentu saja tidak berkelompok, melainkan sendiri-sendiri. Namun beberapa tahun kemudian populasinya semakin banyak. Kira-kira pada pertengahan tahun 1952 orang-orang Simalungun memulai kebaktian sendiri. Mula-mula sekali sebulan, kemudian dua kali dan selanjutnya menjadi setiap minggu dan akhirnya terbentuklah satu jemaat Huria Kristen Batak Protestan Simalungun (HKBPS) yang pertama di Pulau Jawa. Jemaat HKBPS ini diresmikan pada tanggal 17 Juli 1960
Semula, warga Simalungun Jakarta membentuk sebuah wadah yang diberi nama “Dos ni Riah”, yang artinya se-iya dan sekata. Dos ni Riah mengkhususkan diri dalam pelayanan sosial terhadap anggotanya, sebagai sarana informasi dan komunikasi antar warga Simalungun di Jakarta. Kemudian “Dos ni Riah" menerbitkan sebuah majalah yang di sebut "PANASTAS". Setelah melakukan beberapa kali pertemuan, maka “Dos ni Riah” memutuskan untuk melaksanakan Kebaktian Minggu. Akhir tahun 1952 dimulailah kebaktian orang-orang Kristen Simalungun bertempat di gedung PSKD,Jalan Diponegoro-Jakarta. Yang bertanggung jawab mengenai kebaktian pada saat itu adalah Bapak St. Dja Sarlim Sinaga dan Bapak St. A.Umar Saragih.
Kebanyakan anggota Persekutuan Kebaktian Simalungun ini adalah mereka yang telah menjadi anggota HKBP di berbagai Jemaat, antara lain anggota dari HKBP Kernolong, Jl. Kramat Raya-Jakarta Pusat.
Selelah beberapa lama melaksanakan Kebaktian di PSKD Jalan Diponegoro, akhimya pada tahun 1953 Kebaktian dipindahkan ke Aula STT Jakarta, Jl. Pegangsaan Timur (sekarang Jalan Proklamasi No. 27 - Jakarta). Di tempat inilah pada awalnya dilaksanakan Kebaktian Minggu dua kali sebulan. Kemudian sejak tahun 1955 barulah diadakan Kebaktian pada setiap hari Minggu. Selanjutnya lahun 1956 Kebaktian kembali pindah ke Jalan Diponegoro. Selama tahun-tahun permulaan, Persekutuan Kebaktian ini juga dilayani oleh Bapak Lesman Purba (Mahasiswa STT Jakarta saat itu, yang kemudian menjadi Ephorus GKPS) dan Minaria Sumbayak (juga Mahasiswi STT Jakarta saat itu, dan kemudian menjadi Pendeta Wanita pertama di HKBP). Persekutuan ini turut dibina oleh Gr. Emist Damanik dan Gr. Marsen Sinaga, dibantu oleh Pdt. K. Simatupang dan Gr. T.M. Simanjuntak dari HKBP Kernolong - Jakarta.
Melihat pertumbuhan keanggotaan yang cukup menjanjikan, maka pada tanggal 17 Juli 1960 Persekutuan ini diresmikan menjadi HKBP-Simalungun oleh Pdt. Jenus Purba Siboro, yang ketika itu menjabat Praeses GKPS. Pada saat peresmian itu St. A. Umar Saragih dan St. Dja Sarlim Sinaga ditetapkan menjadi Pengantar Jemaat definitif. Anggota Majelisnya saat itu ialah :
- St. Bisman Saragih
- St. Robinson Saragih
- St. Zakana Saragih
- St. Saralen Purba
- Taraman Purba
- Djaporman Saragih
Bertepatan pula pada bulan Maret 1960 Pdt. Constan Purba berada di Jakarta, maka beliau ditugaskan oleh Pimpinan Pusat untuk melayani HKBPS Jakarta. Pada tahun 1961 tempat Kebaktian HKBP-S pindah ke PSKD Jalan Kwitang-Jakarta. Pada tanggal 1 September 1963 Jemaat - Jemaat di Simalungun menjadi Gereja yang mandiri atau dengan kata lain terpisah dari HKBP. Nama Gereja yang sebelumnya HKBP-S menjadi Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS).
Berdirinya GKPS sebagai satu Gereja yang mandiri dirayakan cukup meriah di Pematang-Siantar. Jemaat HKBP-S Jalan Kwitang juga turut merayakanııya. Perayaan dilaksanakan di Kampus Universitas Indonesia yang juga dihadiri oleh Dr. J. Leimena. Sejak saat itu sampai terbentuknya GKPS Jakarta yang ber- alamat di Jalan Kwilang yang dikenal dengan nama GKPS Kwitang. Hal yang tidak dapat dilupakan, menurut St. Dja Sarlim Sinaga, ialah bahwa orang yang memberikan perhatianya terhadap kelangsungan Kebaktian itu ialah Pdt. Ishak Siagian, ayahanda Sabam Siagian (mantan Dubes RI untuk Australia).
Pada saat warga Kristen Simalungun kesulitan mencari tempat untuk melaksanakan Kebaktian, Pdt. Ishak Siagian inilah yang mengusahakan tempat di SMEA PSKD JI. Kwitang, sehingga warga Kristen Simalungun dapat secara rutin melaksanakan Kebaktian Minggu.
Dari GKPS Jl. Kwitang inilah cikal-bakal berdirinya Jemaat-Jemaat GKPS Jakarta-Jawa. GKPS Kwitang yang disebut GKPS Jakarta ini di layani oleh Pdt. Tentara. yaitu Pdt. Constan Purba dan Pdt. U. Muller Purba.
B. Berdirinya Jemaat GKPS Cikoko
Jemaat Cikoko terbentuk pada saat anggota GKPS Kwitang memulai Kebaktian Minggu di Gedung Himpunan Sekolah Kristen (HSK) Jalan Salemba Raya pada tanggal 7 Maret 1965 yang dihadiri oleh 17 Keluarga dan sejumlah pemuda. Keputusan untuk memulai Kebaktian ini muncul karena gedung yang dipakai oleh GKPS Kwitang tampaknya tidak mampu lagi menampung anggota yang hadir saat Kebaktian berlangsung, khususnya saat perayaan Natal dan Tahun Baru. Tak seorangpun diantara kita yang mengetahui rahasia Tuhan. Tapi kita tahu bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa dalam segala hal. Dia mempunyai banyak cara bagaimana supaya semakin banyak orang percaya kepadaNya untuk diselamatkan melalui perkembangan Gereja.
Kita sendiri sering tidak menyadari hal itu,bahkan berbagai cara Tuhan menggerakkan hati dan menyatukan pikiran dalam usaha-usaha untuk memuliakan namaNya melalui persekutuan orang-orang percaya.
Di dalam pertemuan beberapa anggota Jemaat pada bulan Januari 1965 di rumah Bapak Paian Damanik Jalan Merdeka Selatan, membicarakan kemungkinan untuk memulai satu Jemaat baru di Cikoko, Jakarta Selatan. Pertemuan itu selanjutnya diadakan di rumah Bapak Laidin Y.Purba (1 Maret 1965) dan kemudian di rumah Bapak Barens Th. Saragih.Pada Kebaktian tanggal 7 Maret 1965 di Salemba, Khotbah dibawakan oleh Pdt. Tentara,Pdt. U. Muller Purba
Seminggu sebelumnya, yakni tanggal 1 Maret 1965 telah dibentuk Majelis Jemaat yang terdiri dari :
1. St. Laidin Y. Purba (sebagai Pengantar Jemaat)
2. Sy. Djaubung Saragih (Sekretaris)
3. Guntaralam Purba (Bendahara)

Anggota Majelis Jemaatnya pada saat itu ialah :
1. St. S. Don Sumbayak
2. St. Johan Edison Saragih
3. St. Wasingthon Purba
4. Sy. Japorman Saragih
5. Sy. O.F.Girsang
6. Sy. Muller Damanik
Sementara jumlah anggota Jemaat saat Kebaktian pertama ini adalah sebanyak 22 KK. Pemuda sebanyak 40 orang yang kebanyakan mahasiswa dan sejumlah Remaja termasuk anak Sekolah Minggu. Pembaptisan pertama di Jemaat yang diberi nama GKPS Salemba ini, dilaksanakan pada bulan Juni 1965 yaitu anak Bapak Gusi Saragih (Lusianus Saragih) yang dilayani oleh Pdt. Gabriel dari Jemaat GPIB Tanjung Priok.
Ada Tim pembangunan dan pembangunan gereja periode 1983-1990 sebagai berikut :
Ketua St. J.F.Simarmata
Sekretaris St. R. Arben Sipayung

Jemaat ini aktif mengunjungi dan mengajak orang-orang Simalungun untuk datang beribadah ke GKPS Salemba. Berbagai cara dilakukan yaitu dengan mengadakan Kebaktian rumah Tangga (Partonggoan) di rumah-rumah anggota, kunjungan kepada keluarga yang kemalangan, yang sakit dan mengadakan penggembalaan kepada mereka yang sedang menghadapi pergumulan. Para anggota Majelis sendiri aktif membenahi diri melalui “Sermon” yang diadakan setiap hari Jum'at pukul 20.00-22.00 bertempat di gedung HSK.
Namun setelah peristiwa Gerakan 30 September PKI, maka Sermon dilaksanakan siang hari dari pukul 13.00-15.00 bertempat di Jalan Slamat Ryadi. Melalui kegiatan sebagaimana disebut di atas, pertambahan jumlah anggota cukup menggembirakan. Pada bulan Desember 1965, Jemaat Salemba telah heranggotakan 258 jiwa.
Tanggal 30 Juni 1965, Jemaat ini membentuk “Djajasan Dana Pembangunan Geredja Simalungun"(di singkat DAPEGESID) yang diketuai oleh Bapak Guntaralam Purba dan Bapak O.F. Girsang sebagai Bendahara. DAPEGESID kemudian segera berusaha untuk mencari sebidang tanah bagi Pembangunan Rumah Ibadah.
Pada tahun 1967 Keluarga Guntaralam Purba menyerahkan tanah seluas 500 m2 (Jl. Bala Dewa Ujung Jakarta Pusat) untuk pembangunan Rumah Ibadah. Namun masyarakat sekitarnya memberikan reaksi tidak setuju dibangunnya Rumah Ibadah Kristen ditempat itu. Kemudian GKPS Salemba membeli sebidang tanah di daerah Kopro Banjir Tebet. Di atas tanah yang telah dipagar itu Rumah Ibādah juga tidak dapat dibangun, karena di lokasi tersebut akan dibangun Kantor Kecamatan dan Komseko.
Pada tanggal 4 September 1966, Jemaat ini diresmikan menjadi Jemaat penuh oleh Pdt. Duniaman Purba, S.Th. Peresmian Jemaat ketika itu dilangsungkan bersamaan dengan "Pesta Olob-Olob"(Pesta Ucapan Syukur) GKPS untuk memperingati 63 tahun Injil di Simalungun
Dengan diresmikannya Jemaat ini, maka Jemaal ini disebut GKPS Jakarta II. Peresmian ketika itu turut dihadiri oleh Menteri Sosial, Bapak M.T. Tambunan dan Laksamana John Lie,ketua Panitia Pelaksana Peresmian ialah Bapak St. Zakana Saragih.
Dan pada saat ini pula Bapak St. S. Don Sumbayak ditetapkan sebagai Pengantar Jemaat, St. Japorman Saragih sebagai Sekretaris dan St. Jaubung Saragih sebagai Bendahara. Pada saat peresmian menjadi satu Jemaat penuh, jumlah anggotanya terdiri atas 50 KK, 100 orang Pemuda dan sejumlah Remaja dan Anak Sekolah Minggu.
Pada bulan Januari 1970 GKPS Jakarta II kemudian membentuk satu Yayasan sebagai pembaharuan dari DEPEGESID yang diberi nama "Yayasan Pembangunan Gereja". Pengurusnya ialah Bapak Drs. Barens Th. Saragih, Bapak Budiman Sidauruk dan Bapak Muller Damanik. Yayasan ini kemudian membeli sebidang tanah dengan luas 860 m2 di Jalan Pedati, Kampung Melayu-Jakarta. Namun di tempat ini juga Rumah Ibadah tidak dapat dibangun, karena daerah ini diperuntukkan bagi bangunan bertingkat. Dalam keadaan seperti ini, semangat anggota Jemaat tidak pernah mengendor. Sementara jumlah yang menghadiri Kebaktian Minggu semakin bertambah, maka Panitia Pembangunan termotivasi untuk terus mencari lokasi baru
Selanjutnya pada tahun 1975 keluarga Bapak Muller Damanik bersedia untuk menukarkan tanah miliknya seluas 1000 m2 di daerah Cikoko dengan tanah milik GKPS Jakarla II yang berada di Jalan Pedati. Berkat kesediaan dari keluarga ini, maka Jemaat GKPS Jakarta II mulai mendirikan sebuah “bedeng” untuk tempat melaksanakan kebaktianya. Akan tetapi, tantangan dan hambatan terus saja datang silih berganti. Hal itu terlihat pada saat Jemaat ini mulai melaksanakan Kebaktian, langsung mendapat larangan dari Pemerintah untuk tidak mengadakan Kebaktian di tempat itu.
Walapun mendapat larangan seperti itu, Jemaat ini tidak lantas berdiam diri. Mereka terus berusaha melakukan pendekatan simpatik terhadap RT, RW, Lurah dan masyarakat setempat.
Sambil melakukan pendekatan, tanah lokasi untuk Rumah Ibadah pun terus dipagar dengan tembok. Sementara kaum Ibu (Seksi Wanita) yang saat itu dimotori oleh Ny. L.Y.Purba, Ny.Muller Damanik br. Sumbayak, Ny. Budiman Sidauruk br Damanik, Ny. J. F. Simarmata br. Sinaga, Ny. Anis Sinaga dan Ny. Kander J. Purba turut memberi semangat kepada Panitia untuk segera membangun Rumah Ibadah. Berkat doa dan semangat yang tidak pernah mengendor serta “Hasadaon" dan keteguhan hati dari seluruh anggota Jemaat, maka bangunan Rumah Ibadah daruratpun dibangun
Namun demikian, pembangunan Rumah Ibadah darurat inipun memiliki keunikan tersendiri. Dimana pada pertengahan tahun 1975 pembangunan Gedung MPR-DPR RI di Senayan sudah hampir selesai. Kepada para pemborong diberikan kebebasan untuk mengambil atau memindahkan material dari bangunan darurat yang ada di sana. Saat itu St. J.F. Simarmata sebagai Direktur PT Sinar Gaya Sari turut mendapat pekerjaan borongan,yaitu melaksanakan sarana bangunan Gedung MPR-DPR yaitu lapangan parkir dan pertamanan. Sebagian biaya pekerjaan borongan dikompensasikan dengan Tukar Guling Bangunan Kantor Pimpinan Proyek (Direksi Keet). Mengingat kaum Ibu GKPS Cikoko memerlukan material bahan bangunan, maka St. J.F. Simarmata memberitahukan bahwa di Senayan ada bangunan milik PT Sinar Gaya Sari yang dapat dibongkar dan materialnya dapat digunakan untuk bangunan Rumah Ibadah di Cikoko.
Pemberian ini disambut baik oleh kaum Ibu. Bapak St.Annis Sinaga sebagai Wakil Pengantar Jemaat turut serta membongkar dan memasang bahan-bahan bangunan tadi. Berkat kerjasama yang berlandaskan Iman percaya dari anggota-anggota jemaat GKPS ini, maka pada tanggal 14 Maret 1976, GKPS Jakarta II dapat melaksanakan Kebaktian Minggu yang pertama di tempat yang sekarang ini (GKPS Cikoko).
Kebaktian pertama dipimpin oleh Ephorus GKPS, Pdt. S.P. Dasuha. Namun pada Minggu berikutnya Kebaktian di tempat tersebut tidak dapat lagi dilaksanakan, karena beberapa orang warga setempat merasa keberatan. Selanjutnya kebaktian pindah lagi ke Salemba Raya. Akan tetapi, pada Minggu berikutnya (28 Maret 1976) beberapa orang dari anggota Majelis Jemaat serta beberapa anggota jemaat kembali mengadakan Kebaktian di Cikoko.
Sejak saat itu Kebaklian Minggu di GKPS Cikoko boleh dikatakan berjalan normal. Beberapa waktu kemudian, saat menjelang Natal ditahun 1976, ada beberapa orang yang tidak dikenal hendak membakar gedung Gereja tersebut dengan melemparkan obor yang menyala ke pekarangan gereja, dimana ada parkir beberapa kendaraan mobil.
Akan tetapi, obor-obor yang mereka lemparkan itu segera dipadamkan oleh para pemuda GKPS. Tepatlah seperti kata Gamaliel, kalau kehendak Tuhan itu tidak dapat diambil atau dirampas oleh siapapun juga. (bandingkan Lahoan ni Apostel pasal 4-7)
Dengan diadakannya Kebaktian di tempat ini, maka semangat untuk membangunpun semakin menyala-nyala. Selanjutnya anggota Majelis beserta anggota Jemaal GKPS Cikoko sepakat untuk membentuk panitia Pembangunan. Selanjutnya Bapak Ir. Maruli T. Simarmata dibantu oleh Bapak Ir. Simamora dan Bapak St. Elias Damanik, untuk mempersiapkan Arsitektur Rumah Ibadah. Sedangkan Bapak Aman Tuah Purba bertindak sebagai pelaksana di lapangan bersama-sama dengan Panitia Pembangunan yang terdiri dari Bapak M. Budiman Sidauruk, St. Drs. Barens Th. Saragih, St.Muller Damanik dan Bapak H.T Manalu. Dan pada tahun 1977 GKPS Jakarta II merencanakan pembangunan Rumah Ibadah yang permanen.
Selama pembangunan berlangsung, tantangan demi tantangan silih berganti antara lain, Ketua Majelis Jemaat dipanggil oleh Camat dan Kapolres Mampang atas pengaduan Masyarakat sekitarya. Panggilan tadi dipenuhi oleh Bapak St. S.Don Sumbayak, didampingi oleh Bapak St. Budiman Sidauruk. Turut serta mengadakan langkah persuasive, yaitu Bapak St. Johan Edison Saragih,St. Annis Sinaga,St. Humala Tua Manalu dan Bapak Kolonel L.S.M. Panggabean.
Pada tanggal 25 September 1977 diadakanlah peletakan batu pertama Bangunan Rumah Ibadah. Kemudian pada tanggal 26 Maret 1978, Ephorus GKPS, Pdt.A. Munthe melaksanakan Peletakan Batu Penjuru (Onjolan), Sementara Project Officer dalam tahap penyelesaian Rumah Ibadah Permanen ini dilakukan oleh Bapak St. J.F. Simarmata. Kemudian Rumah Ibadah ini ditahbiskan pada tanggal 27 Maret 1983.
Pada tahun 1980-an tampak perkembangan jemaat GKPS Cikoko sangat pesat, baik di bidang ekonomi sosial maupun pertumbuhan keanggotaannya. Hal ini dapat dilihat kondisi yang dari semula kebanyakan anggota jemaat ini menggunakan angkutan umum ke gereja setiap hari minggu untuk mengikuti kebaktian di Cikoko. Akan tetapi, setelah beberapa tahun kemudian anggota jemaat ini telah menggunakan kendaraan pribadi dan memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan sekeliling kompleks gereja.
Untuk mengatasi hal ini dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, maka jemaat GKPS Cikoko membeli secara mencicil tanah kosong yang selama ini digunakan untuk tempat parkir, persis perbatasan dengan gedung gereja yaitu tanah milik keluarga St. Muller Damanik. Tanah itu dicicil dan dilunaskan oleh Jemaat Cikoko selama 4 tahun. Selanjutnya tanah kosong ini dibangun sebagian untuk gedung Sekolah Minggu dan bagian lainnya digunakan tempat parkir yang digunakan sekarang ini.
Jemaat GKPS Cikoko mempunyai pos-pos Pelayanan di berbagai tempat. Pos-pos Pelayanan ini kemudian berkembang dan menjadi Jemaat tersendiri, yaitu :
1. GKPS Depok
Menjadi persiapan pada tahun 1979 dan diresmikan menjadi jemaat tersendiri pada tahun 1985. Saat ini masuk Jemaat ini Resort GKPS Bogor

2. GKPS Kebayoran
Menjadi Jemaat persiapan tahun 1982 dan diresmikan jemaat tersendiri pada tahun 1993. Saat ini menjadi Jemaat anggota Resort GKPS Cikoko

3. GKPS Tangerang
Menjadi Jemaat persiapan pada tahun 1982 dan diresmikan jemaat tersendiri pada tahun 1993. Saat ini menjadi huria pamatang Resort GKPS Tangerang

4. GKPS Jambi
Menjadi Jemaat persiapan pada tahun 1983 dan diresmikan jemaat tersendiri pada tahun 1991. Saat ini Jemaat itu menjadi huria pamatang Resort GKPS Jambi

5. GKPS Cijantung
Menjadi Jemaat persiapan pada tahun 1992 dan diresmikan jemaat tersendiri pada tanggal 17 Ogktober 1999. Saat ini Jemaat anggota menjadi Resort GKPS Cikoko

6. GKPS Pekalongan
Menjadi Jemaat persiapan pada tahun 1993 dan diresmikan menjadi jemaat tersendiri pada tanggal 19 Oktober 2003. Saat ini menjadi Jemaat anggota Resort GKPS Yogyakarta

Pendeta GKPS yang pernah bertugas dan melayani di jemaat-jemaat GKPS Jakarta-Jawa dan Resort GKPS Cikoko dari periode ke periode ialah :
  • Praeses GKPS Distrik IV yang kemudian menjadi Distrik VII
    1. Tahun 1987 - 1990 : Pdt. Jasiman Damanik, S.Th
    2. Tahun 1990 - 1995 : Pdt. J.K. Purba
    3. Tahun 1995 - 1998 : Pdt. Kitaman Saragih, S.Th
    4. Tahun 1998 - 2000 : Pdt. Sarifin Saragih, M. Th
    5. Tahun 2000 - sekarang : Pdt. Daniel Saragih STh

  • Pendeta Pemuda Distrik
    1. Tahun 1990 - 1994 : Pdt. Pendi Jasman Sinaga, S.Th
    2. Tahun 1994 - 2000 : Pdt. Elimanson Sumbayak, M.Th
    3. Tahun 2000 - 2002 : Pdt. Jonriahman Sipayung, M.Th
    4. Tahun 2002 - sekarang : Pdt. Jan Hotner Saragih

  • Fase Pertama (Permulaan s/d tahun 1980)
    1. HKBP-S Jakarta (GKPS Jakarta) : Pdt. T. Constan Purba (Pdt. Tentara) ibantu oleh Pdt. U. Muller Purba (Pdt. Tentara)
    2. Resort Jakarta - Jawa
      Tahun 1965 - 1974 : Pdt. Duniainan Purba, S.Th
      Tahun 1974 - 1980 : Pdt. UH. Sumbayak
      Tahun 1980 - 1982 : Pdt. Mika Damanik, S.Th dan Pdt. Kitaman Saragih, S.Th diperbantukan sejak thn 1976 - 1982

  • Fase Kedua sejak menjadi Resort GKPS Cikoko sampai sekarang
    1. Tahun 1982 - 1985 : Pdt. Kitaman Saragih, S.Th
    2. Tahun 1985 - 1990 : Pdt. H.H. Sinaga, S.Th
    3. Tahun 1990 - 1995 : Pdt. Christianus Purba, S.Th
    4. Tahun 1995 - 1997 : Pdt. J.K. Purba
    5. Tahun 1997 - 2000 : Pdt. Jahian Saragih, S.Th
    6. Tahun 20001- sekarang : Pdt. Sudiarlensius Purba, S.Th dan Pdt. Rebin J. Girsang, S.Th

  • Penginjil Wanita (PW)
    1. Tahun 1990 - 1997 : PW. Nemmy Damanik
    2. Tahun 1998 - 2002 : PW. Julita Saragih
    3. Tahun 2002 - sekarang : PW. Lertina Saragih

C. Berdirinya Resort GKPS Cikoko
Untuk meningkatkan pelayanan umum GKPS di Jakarta-Jawa, maka Pimpinan Pusat GKPS sejak tahun 1982 membagi Resort Jakarta-Jawa menjadi 2 (dua) Resort, yaitu Resort Cempaka Putih dan Resort Cikoko.
Resort GKPS Cikoko saat ini teridiri dari 4 Jemaat yaitu Jemaat GKPS Cikoko, Kebayoran, Kalender dan Jemaat Cijantung. Sebagai Kuria Pamatang (Induk) adalah Jemaat GKPS Cikoko yang beralamat di Jalan Cikoko Barat I, Nomor 3, Jalan M.T.Haryono Jakarta Selatan
Susunan Pengurus Resort GKPS Cikoko dari periode ke periode
  • Pengurus Resort Periode 1982 - 1985
    1. Ketua : Pendeta Resort
    2. Sekretaris : St. Holman Purba
    3. Bendahara : St. Johan Edison Sumbayak
    4. Anggota : St. Muller Damanik dan St. J.F. Simarmata

  • Pengurus Resort Periode 1985 - 1990
    1. Ketua : Pendeta Resort
    2. Sekretaris : St. Holman Purba
    3. Bendahara : St. Johan Edison Sumbayak
    4. Anggota : St. Muller Damanik dan St. J.F. Simarmata

  • Pengurus Resort Periode 1990 - 1995
    1. Ketua : Pendeta Resort
    2. Sekretaris : St. Beriaman Purba,SH
    3. Bendahara : St. Johan Edison Sumbayak
    4. Anggota : St. Ir. Jayakin Sipayung (GKPS Kalender) dan St Drs. Djamarudin Saragih (GKPS Kebayoran)

  • Pengurus Resort Periode 1995 - 2000
    1. Ketua : Pendeta Resort
    2. Sekretaris : St. Beriaman Purba,SH
    3. Bendahara : St. Johan Edison Sumbayak
    4. Anggota : St. Ir. Jayakin Sipayung (GKPS Kalender) dan St Drs. Djamarudin Saragih (GKPS Kebayoran)

  • Pengurus Resort Periode 2000 - 2005
    1. Ketua : Pendeta Resort
    2. Sekretaris : St. Ruben Saragih, SE
    3. Bendahara : St. Firman Sipayung (s/d 2001) diganti antar waktu oleh St. Jan Rianus Purba
    4. Anggota : St. Ch. Nelson Purba (GKPS Kebayoran) dan St. Jainudin Saragih ( GKPS Cijantung)

D. Anggota Majelis Gereja dan Perutusan Synode Bolon
Anggota Majelis Gereja dari Distrik VII dipilih berdasarkan PRT, sedangkan Perutusan Synode Bolon dari Resort GKPS Cikoko adalah Anggota Jemaat yang dipilih sebagai perwakilan dari Resort untuk menghadiri Rapat atau Synode yang diselenggarakan oleh Kantor Pusat
1. Anggota Majelis Gereja dari Distrik VI berdasarkan PRT
Periode 2000 - 2005 : Bpk. S.P. Sidadolog (Anggota Jemaat GKPS Cikoko)
2. Anggota Synode Bolon periode per periode adalah sebagai berikut :
Periode 1982 - 1985 :
  1. St. Muller Damanik SH
  2. St. Drs. Baren- TH Saragih
  3. St. S. Don Sumbayak
Periode 1985 - 1990 :
  1. St. S. Don Sumbayak
  2. St. Jaren Saragih SH
Periode 1990 - 1995 :
  1. Bpk. S.P. Sidadolog
  2. St. Drs. Barens TH Saragih
Periode 2000 - 2005 :
  1. St. Saur Munthe
  2. St. Drs. Donny Slamat Purba
E. Pembangunan
Dalam kurun waktu 10 tahun berdirinya Jemaat GKPS Cikoko, pertumbuhan anggota Jemaat sangat cepat. Hal itu tampak dari kehadiran anggota jemaat dalam setiap Kebaktian Minggu terus bertambah, sehingga Rumah Ibadah ini terasa semakin sempit. Untuk mengatasi hal tersebut, maka Majelis Jemaat sepakat untuk membentuk Tim Pembangunan melalui Rapat Majlis Jemaat.
Susunan Tim/Panitia Pembangunan terpilih Periode 1990 - 1995 dan 1995 s/d 2000 adalah sebagai berikut :
Ketua : St. Johannes S. Napitupulu
Bendahara : St. Arben Sipayung
Sekretaris : St. Syamsirun Damanik, Ir.
Anggota : Sy. Nosman Purba dan Sy. Radim Saragih
Tim ini telah berhasil memperluas ruang Gereja kesamping sebelah kiri (Barat), memperbaiki Ruang Sekolah Minggu, serta menata ruang Konsistori dan kamar mandi umum. Tim Pembangunan ini mempunyai masa tugas lima tahun dengan periode pengurus harian Jemaat GKPS Cikoko
Susunan Tim/Panitia Pembangunan Periode 2000 - 2005 :
Ketua : St. Posman Saragih Simarmata, Ir.
Wakil Ketua : St. Djaweldin Purba, Ir.
Bendahara : St. Robert Sinaga
Sekretaris : Sy. Mart Barita Saragih Sitio, SE
Seksi Perizinan : Sy. Leofold Pasaribu, SE, MM
Anggota : Sy. Paulus Saragih, Ir. dan Sy. Darpin Sinaga, Ir.
Tim ini telah berhasil menyelesaikan pengaspalan lingkungan Gereja, pembuatan kamar Doa dan kamar kecil di Konsistori dan pengadaan 3 (tiga) unit AC dan 1 (satu) unit Keybord. Pada tahun 2003 telah dimulai untuk membangun Gedung Serba Guna sekaligus gedung Sekolah Minggu dan rumah Pendeta GKPS Jemaat Cikoko yang direncanakan tiga lantai
F. Alat Musik
Pada tahun 1976, kebaktian Jemaat GKPS Cikoko mulai diringi oleh alat musik Organ merek "Yamaha" yang disumbangkan oleh salah satu anggota Jemaat ini. Pemain organ yang pertama di Jemaat ini adalah Sdri. Esther A. br Damanik dibantu beberapa orang antara lain Emmy br Manalu dan Melva br Saragih. Setelah berjalan beberapa tahun sempat terjadi kevakuman dalam pelayanan Organ di jemaat ini. Hal itu disebabkan karena diantara mereka ada yang berumah tangga, sehingga waktunya sangat terbatas. Untuk mengatasi kevakuman tersebut maka pada tahun 1979 Pimpinan Majelis Jemaat GKPS Cikoko menugaskan Sy. Benyus Damanik untuk mengikuti kursus musik di Studio Yamaha Kampung Melayu. Kursus ini hanya berlangsung lebih kurang enam bulan, karena tempat kursus tersebut mengutamakan belajar lagu-lagu pop. Sedangkan yang diperlukan saat itu adalah belajar musik untuk lagu-lagu rohani semi klasik. Selanjutnya yang bersangkutan mencari guru private yang bisa mengajarkan secara langsung lagu-lagu rohani. Ada informasi bahwa di HKBP Tebet ada yang bersedia mengajar. Kemudian yang bersangkutan segera menghubungi HKBP dan selanjutnya bertemu dengan Bapak Saloon Pasaribu (sudah alm), dan sepakat untuk latihan musik secara private di GKPS Cikoko setiap hari Sabtu sore.
Beliau adalah seorang Drigent koor Perawat umat Kristiani di RS PGI-Cikini dan juga guru trompet dan musik Assemble klasik di Jemaat HKBP Tebet
Pembinaan organis pada saat itu belum terpikirkan oleh Pimpinan Majlis. Untuk mengatasi kevakuman tersebut, maka yang bersangkutan menjalin kerjasama dengan pemuda/i remaja Jemaat HKBP Tebet melalui Sdr, Saloon Pasaribu, khususnya untuk melayani melalui musik Organ pada setiap kebaktian minggu pagi. Kerja sama ini berlangsung hingga satu tahun lamanya
Untuk menjaga kesinambungan pelayanan musik di jemaat ini, maka Pimpinan Majelis Jemaat menugaskan Sy. Benyus Damanik (pada waktu itu), untuk mengembangkan dan membina tim organis di Jemaat Cikoko. Pembinaan ini terutama ditujukan kepada anak-anak remaja anggota Jemaat GKPS Cikoko yang sudah pernah atau yang sedang mengikuti kurus musik untuk mewakili masing-masing sektor, yaitu sektor I s/d IV. Waktu itu Jemaat GKPS Cikoko masih terbagi dalam empat sektor
Pembinaan ini dilakukan dalam jangka waktu dua tahun mulai tahun 1985. Yang berhasil dalam pembinaan selama dua tahun tersebut ialah : Sdri. Dewi br. Sipayung, Herlina br Napitu, Frieda Christin br Purba, Imelda br. Sidauruk, dan Herta br Simarmata. Sedangkan Sdri. Dora Sarce Pasaribu adalah hasil pembinaan selama kurang lebih enam bulan pada tahun 2000
Saat ini beberapa orang diantara mereka telah berumah tangga. Sedangkan dua lainnya masih kuliah dan belum berumah tangga. Umumnya mereka yang berumah tangga tidak dapat secara penuh melayani musik dalam kebaktian minggu. Oleh karena itu, dipandang sangat perlu dilakukan pembinaan musik kepada anak remaja yang mempunyai talenta agar tidak terjadi kevakuman pelayanan musik di masa yang akan datang
Saat ini Pelayan Organ di Jemaat GKPS Cikoko adalah :
  1. Sy.Immen Saragih 9sebagai koodinator)
  2. St. Benyus Damanik
  3. Ivonne Dice Damanik
  4. Christin Purba
  5. Herlina Napitupulu
  6. Eka Saragih
  7. Rossi Purba
  8. Melva Saragih
  9. Dora Pasaribu
  10. Drs. Febri Saragih
G. Program Database dan Pemutakhiran Data
Sesuai dengan program kerja Jemaat GKPS Cikoko tahun 2002, dan dalam rangka peningkatan pelayanan administrasi Jemaat GKPS Cikoko, maka pada bulan Febuari 2002 Pimpinan Majelis Jemaat membentuk Tim Database melalui Surat Tugas Nomor : 06/ST-11/2002 tanggal 17 Maret 2002 di Jemaat GKPS Cikoko
Ketua Tim Pelaksana ialah St. Drs. Benyus Damanik, MM dan anggota-anggota Tim ini ialah :
  1. St. Radim Saragih, Ketua Sekto I
  2. St. Mirpesta Haloho, Ketua Sektor II
  3. St. Joman Munthe, Ketua Sektor IlI
  4. St. Drs. Pangsa Damanik, Ketua Sektor IV
  5. St. Marisi Sembiring, Ketua Sektor V
  6. St. James P. Damanik, Ketua Sektor VI
  7. Ir. Djartinus Purba, Ketua Seksi Sekolah Minggu
  8. St. Drs. Walmin Purba, MM, Ketua Seksi Bapa
  9. Sy. Ny. Elsye Saragih, Ketua Seksi Wanita
  10. Sdr. Danny Sinaga ST, Ketua Seksi Pemuda
Tim ini bertugas untuk mengumpulkan, mengolah dan sekaligus memutakhirkan data yang diperoleh melalui ketua-ketua Sektor dan ketua-ketua Seksi tersebut. Pemutakhiran data ini semula direncanakan selesai bulan Mei 2002. Akan tetapi, karena kesulitan dalam proses pengumpulan data anggota jemaat membutuhkan waktu yang sangat lama, maka proses pemutakhiran data ini tidak dapat dilaksanakan tepat waktu
Program pemutakhiran data dan pembangunan "Database" ini selain bertujuan untuk tertib administrasi keanggotaan Jemaat GKPS Cikoko juga berguna untuk meningkatkan pelayanan penggembalaan para anggota Majelis Jemaat, Pendeta dan Penginjil kepada anggota-anggota Jemaat Tuhan di GKPS Cikoko. Dan tidak menutup kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan umum GKPS
H. Peletakan Batu Pertama Gedung Serbaguna
Hari ini Minggu INVOKAVIT tanggal 9 Maret 2003, bertepatan Minggu Wanita GKPS Cikoko dan Ulang Tahun GKPS Cikoko ke-38 serta peletakan "Batu Pertama" gedung Serbaguna dan rehabilitasi total Gedung Sekolah Minggu GKPS Cikoko, Jakarta Selatan
Bani acara Kebaktian sadarion, Seksi Wanita do na marbagian (mangidangi) kebaktian minggu. Ganup do anggota Seksi Wanita GKPS Cikoko turut ambil bagian bani minggu wanita on
Sipartugas aima :
  1. Parambilan : Pdt. Tiurlan Sitompul S.Th. (hun luar GKPS)
  2. Par Agenda : Ny. Sy. Mart Barita Saragih, Murni br Girsang
  3. Manjaha Doding : Ny. St. Radim Saragih, Nency br Purba
  4. Mambasa Surat Tongosan :Ny. St. Ir. Samsirun Damanik, Merry br Purba
  5. Doa syafaat : Ny. St. Udin Purba br Sembiring
  6. Mambasa Ting-Ting : Ny. Sy. Walmin Purba, Timoraya br Saragih, SH
  7. Mambasa Epistel : Ny. Sy. Jaralin Purba, Elfrida br Damanik
  8. Mar Orgel : Ny. Lambok Sianipar, Ivonne br Damanik
Padalan Durung-durung :
  1. Ny. St. Ir. Jaweldin Purba Maya br Saragih
  2. Ny. Marpaung br Girsang
  3. Ny. Hutagalung ber Sinaga
Pemerhati :
  1. Ny. St. Djartinus Purba Elisabeth br Damanik
  2. Ny. St. Pangsa Damanik Frida br Gultom
  3. Ny. Jahasan Purba br Sipayung
Koordinator seksi dana :
  1. Ny. St. Marisi Sembiring Lenny br. Purba
  2. Ny. St. James P. Damanik Syno Maria br Tondang
Anggota :
  1. Sektor I : Ny. St. Rasudin Purba, Klara br Napitupulu
  2. Sektor II : Ny. St. Mispesta Haloho br Purba
  3. Sektor III : Ny. St. Joman Munthe, Rosari br Sipayung
  4. Sektor IV : Ny. Sy. M.T. Sinaga, D.R. br. Manik S.
  5. Sektor V : Ny. Sy. Leofold Pasaribu, Ratna br Tondang
  6. Sektor VI : Ny. St. Drs. Benyus Damanik, Risma br Purba
Song Leader :
  1. Ny. Sy. Viktor Purba Elida br Saragih
  2. Ny. Sy. Henderson Sitio Early Purba
  3. Ny. Jaberlin Purba Meliasti br Saragih
Dob salpu kebaktian minggu, ipungkahma acara ulang Tahun Jemaat GKPS Cikoko marhitei mamotong kueh "Tart ukuran 60 cm x 60, tartulis ijai "Selamat Ulang Tahun Jemaat GKPS Cikoko ke 38".
Sebelum penyalaan dan peniupan Lilin ULTAH, ibere kesempatan hubani piga-piga halak padaskon hata sambutan. Naparlobei aima, mewakili sesepuh Jemaat on aima Bapak St. S. Don Sumbayak, Bp. Sidauruk mewakili Anggota Jemaat, Pdt. S. A. Purba, S. Th mewakili Pengurus Resort Cikoko, St. Drs. Donny Salamat Purba mewakili Majelis Jemaat Cikoko. Dobai acara manortor sambil patumpuhon dana rehabilitasi gedung Sekolah Minggu dan pembangunan Gedung Serbaguna Jemaat GKPS Cikoko. Pembangunan yang direncanakan tolu lantai on mamorluhon dana bahatni hurang lobih 1,5 milliar.
I. Jubileum 100 tahun Injil di Simalungun-Resort Cikoko
Bani tahun 2003 genap ma 100 tahun pardasni ambilan na madear (injil) i Simalungun (3 September 1903 - 3 September 2003) Janah marhiteihon ni ai, patut marmalas niuhur huria ni Tuhanta i sab GKPS
Dalam rangka menyambut Jubileum 100 tahun Injil i Simalungun, Jemaat GKPS Resort Cikoko mengikuti beberapa perlombaan yang dikoordinir oleh Panitia Jubileum GKPS Distrik VII, antara lain aima : Bola Volly, Catur, Gerak Jalan, Vocal Group. Bani ari Minggu tanggal 21 September 2003 ipamasa do pesta Jubileum Resort Cikoko (Jemaat GKPS Cikoko, Kalender, Kebayoran pakon Jemaat GKPS Cijantung), marianan i Gedung Restu I dan II, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
Padaskon Ambilan bani pesta on, aima Pdt. DR. Edison Munthe (Ephorus GKPS), Par-Agenda Pdt. Sudiarlensius Purba.STh (Pdt.GKPS Resort Cikoko), Doding ibobahon PW.Lertina Saragih. Naroh bani Kebaktian Jubileum Resort Cikoko on lebih kurang 1000 halak dewasa, Sekolah Minggu dan Remaja sa Resort Cikoko 500 halak
Dob salpu kebaktian ipamasa do homa tor-tor Simalungun, aima na songon pataridahkon malas niuhur ni anggota Jemaat sa Resort GKPS Cikoko mangolobkon Jubileum 100 tahun pardasni Ambilan Na Madear i tongah-tongah ni halak Simalungun (September 1903 - September 2003). Ketua panitia Olob-olob/Jubileum on, ai ma St. Arben Sipayung, MBA. Wakil Ketua Bidang aima St. Benjamin Saragih hun Jemaat GKPS Kebayoran
Wakil ketua Bidang II aima St. Robinson Saragih hun Jemaat GKPS Kalender, wakil ketua Bidang Il aima St. Lawaner Saragih Garingging hun Jemaat GKPS Cijantung. Sekretaris Panitia aima Sy. Ir. Robinson Purba, MT. Koordinator Dana St. Drs. Benyus Damanik, MM. Bendahara Panitia St. Ny. Sondang R. Damanik br. Saragih. Panitia inti ini dibantu oleh beberapa seksi yang keanggotaannya diambil dari anggota jemaat dan anggota Majelis Jemaat GKPS yang ada di Resort Cikoko
J. Tantangan yang dihadapi Jemaat
Ada dua tantangan yang dihadapi jemaat ini yaitu; tantangan internal dan external. Tantangan internal yang dimaksudkan disini adalah mereka yang masih kurang memahami dan mungkin lupa akan kewajibannya kepada Gereja sebagaimana telah diatur di dalam Tata Gereja dan Peraturan Rumah Tangga GKPS
Salah satu yang sangat penting di dalamnya, selain saling mengasihi antara sesama juga saling mendoakan, memenuhi kewajibannya sebagai anggota (pagori ni jemaat) yang merupakan bagian dari tubuh Kristus. Dengan memahami Tata Gereja dan Peraturan Rumah Tangga GKPS ini, diharapkan semua Anggota Jemaat GKPS Cikoko akan dapat melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut dengan sebaik-baiknya
Tantangan external adalah tantangan yang datang dari luar lingkungan komplek Gereja. Namun oleh karena kesatuan dan kekompakan jemaat ini berbagai tantangan yang timbul selama berdirinya gereja ini, maka sedikit demi sedikit tantangan tersebut dapat diselesaikan
Demikan juga pada tahun 1998 terjadi goncangan terhadap stabilitas nasional yang mengakibatkan ketidakpastian keamanan, sehingga di beberapa kota di Indonesia termasuk di DKI Jakarta terjadi pengrusakan dan pembakaran rumah ibadah oleh orang yang tidak dikenal. Gedung gereja GKPS Cikoko luput dari pengrusakan tersebut. Hal ini tidak terlepas dari bantuan pemuka agama dan masyarakat sekitar yang menolak rencana untuk merusak dan membakar gedung gereja ini, sehingga kita dapat rasakan bersama bahwa pada saat kebaktian Minggu bahkan pada saat perayaan Natal dan acara-acara lainnya pun dapat dilaksanakan dengan tenang dan nyaman. Kita berdoa untuk memohon pertolongan kepada Tuhan Jesus Kristus Raja Gereja agar senantiasa melindungi jemaat GKPS Cikoko dari segala pencobaan baik sekarang maupun di masa yang akan datang
K. Pergumulan Jemaat
Sebagaimana telah disebutkan dia atas, bahwa pada saat ini Jemaat GKPS Cikoko sedang membangun gedung Sekolah Minggu dan gedung Serba Guna. Gedung ini akan menelan biaya yang tidak sedikit. Saat ini baru kurang lebih 30 % yang dapat direalisir karena keterbatasan dana. Untuk menyelesaikan bangunan ini sesuai Master Plan, dibutuhkan dana kurang lebih satu setengah Milliar rupiah
Jemaat GKPS Cikoko ini dikenal oleh jemat-jemaat GKPS yang dermawan (suka memberi). Sekarang tiba gilirannya kita sendiri yang membutuhkan dana. Pertanyaannya,"Bagaimana Gedung Sekolah Minggu dan Gedung Serba Guna ini dapat segera diselesaikan sesuai dengan rencana semula?"
Hal inilah antara lain yang menjadi pergumulan kita bersama. Panitia sangat optimis bahwa dalam waktu dekat gedung ini akan dapat diselesaikan, apabila kita semua suka dan rela memberikan pemikiran dan berdoa untuk memohon berkat yang melimpah dari Tuhan kita Jesus Kristus Raja Gereja
Dengan terselesaikannya bangunan ini tepat waktu, maka anak-anak Sekolah Minggu dan remaja Jemaat Cikoko ini akan dapat belajar lebih tenang dan nyaman. Terutama bagi mereka anak remaja sebagai generasi penerus Gereja, maka hanya dari gereja jugalah mereka mendapat bekal pengetahuan tentang Alkitab dan mengenal Jesus sebagai Juru Selamat yang mereka akan saksikan di tengah-tengah dunia dimana mereka berada kelak. Selain itu juga menjadi "garam" serta sebagai alat yang berfungsi bagi kemuliaan Tuhan. Amin....!
L. Statistik
Berdasarkan Database Jemaat GKPS Cikoko per 30 April 2004, jumlah anggota Jemaat GKPS Cikoko sebanyak 243 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 842 jiwa dengan rincian sebagai berikut :
1. Bapa : 221 orang
2. Inang : 254 orang
3. Pemuda : 137 orang
4. Sekolah Minggu : 230 orang
Jumlah : 842 orang